SELAMAT DATANG DI BLOG AMIR ...

Minggu, 11 Oktober 2015

pemeliharaan sapi perah dara




MAKALAH TATALAKSANA PEMELIHARAAN SAPI DARA

AGRIBISNIS SAPI PERAH BATCH II
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN DAN TEENAGA KEPENDIDIKAN PERTANIAN
VEDCA CIANJUR
2015


 




BAB 1

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Manajemen suatu peternakan sapi perah penting untuk diketahui oleh orang-orang yang berkecimpung dalam dunia peternakan khususnya peternakan sapi perah. Manajemen sebagai pedoman agar tidak terjadi kerugian baik secara materi maupun kerugian secara genetik dan agar terciptanya sebuah usaha peternakan yang efektif dan efisien. Susu sebagai hasil utama dari ternak perah khususnya sapi perah dihasilkan melalui suatu peternakan sapi perah. Kualitas dan kuantitas serta kontinuitas produksi susu dari suatu perusahaan peternakan sapi perah sangat penting untuk menjamin kelangsungan produksi dari peternakan sapi perah. Dalam menjaga kelangsungan produksi susu yang stabil dan tidak terjadi kesalahan manajemen yang mengakibatkan keadaan sapi tidak sesuai kriteria produksi atau laktasi.
Untuk menjaga kelangsungan produksi susu agar berkelanjutan yaitu dengan melakukan replacement stock atau peremajaan pada sapi-sapi perah yang sudah produksinya tidak bagus dan sudah akan di afkir. Replacement stock ini dapat dilakukan dengan manajemen dan program yang baik dari pedet hingga sapi dara dan siap kawin. Masa sapi pedet dan dara menjadi sangat penting karena untuk mendapatkan sapi perah dewasa yang berproduksi yang tinggi tidak hanya di pengaruhi oleh faktor genetic dan lingkungan , namun juga dengan manajemen tatalaksana yang tepat pada masa pedet dan dara. Keadaan pedet dan dara ini menggambarkan produksi susu dan keadaan sapi saat masa laktasi nantinya. 
Oleh karena itu makalah tatalaksana pemeliharaan sapi dara ini adalah untuk menjelaskan tatalaksana pemeliharaan sapi dara  dari pakan, perkandangan, perkawinan, dan keadaan fisiologis lingkungan yang mendukung untuk produksi susu yang tinggi .

1.2    Tujuan Dan Manfaat

v  Mahasiswa di harapkan mampu melakukan aplikasi pada dunia usaha atau dunia kerja
v  Mahasiswa di harapkan mampu menganalisah tindakan atau program manajemen yang tepat untuk sapi dara
v  Mahasiswa diharapkan mampu untuk melakukan pemeliharaan sapi dara yang benar
v  Mahasiswa mampu memanajemen sehingga mampu mendapatkan sapi dengan produksi susu yang tinggi.

1.3    Rumusan Masalah

v  Bagaimanakah cara pemberian pakan dan minum yang tepat pada sapi dara?
v  Bagaimana struktur kandang , luas kandang dan posisi kandang yang tepat untuk sapi dara?
v  Bagaimana program perkawinan yang tepat untuk sapi dara?
v  Bagaimana menajemen bobot badan sapi dara sehingga sesuai dengan standar saat kawin pertama?




BAB 2

PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Sapi Dara

            Sapi dara adalah sapi pada masa antara lepas sapih sampai laktasi pertama kali yaitu berkisar antara umur 13 minggu hingga sapi umur 2 tahun. Tujuan Pembesaran Sapi Perah Dara (Heifers ) adalah menyediakan calon induk yang mampu produksi susu dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi. Mengingat tujuan utamanya sebagai calon induk maka perlu sekali diperhatikan kriteria-kriteria sebagai calon induk, antara lain :
v Berasal dari turunan yang mempunyai produksi susu yang tinggi.
v Menunjukan pertumbuhan yang baik dan normal.
v Bebas dari cacat tubuh dan penyakit.
            Pembesaran sapi perah dara untuk dijadikan calon induk ditujukan terhadap dua kepentingan, yaitu:
1) Pengganti Induk
2) Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha dengan cara menambah populasi induk dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
v Membesarkan sapi perah dara yang berasal dari turunan sapi perah sendiri (self replacement)
v Membeli dari luar (new comer replacement)
            Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sapi perah dara (heifers) :
a. Bangsa sapi
b. Besar waktu lahir, mempunyai daya lebih besar untuk tumbuh pada waktu dewasa
c. Pertumbuhan pada periode pedet sampai umur di sapih
d. Pengaruh pakan
e. Pengaruh kebuntingan pada waktu pertumbuhan


 

2.2    Tatalaksana Pemeliharaan Sapi Dara

a.       Perkandangan
 Bangunan kandang harus memberikan jaminan hidup yang sehat dan nyaman bagi sapi dan tidak menimbulkan kesulitan dalam pelaksanaan tatalaksana. Oleh karena itu, konstruksi, bentuk, macam kandang harus dilengkapi dengan ventilasi yang sempurna, dinding, atap, lantai, tempat pakan, tempat minum, drainase, dan bak penampungan kotoran yang baik pula. Tanpa kandang, peternak sangat sulit untuk melakukan kontrol, pemberian pakan, pengawasan, pemerahan, dan pengumpulan kotoran.
Persyaratan khusus kandang sapi dara yaitu :
v  Ukuran kandang yang dibuat untuk sapi dara adalah 1,8 x 2 m/ekor , dengan tinggi atas ± 2-2,5 m dari tanah.
v  Ukuran bak pakan : panjang x lebar = bersih 60 x 50 cm
v  Ukuran bak minum : panjang x lebar = bersih 40 x 50 cm
v  Tinggi bak pakan dan minum bagian dalam 40 cm (tidak melebihi tinggi persendian siku sapi) dan bagian luar 80 cm
v  Tinggi penghalang kepala sapi 100 cm dari lantai kandang
v  Lantai jangan terlalu licin dan terlalu kasar serta dibuat miring (5áµ’). Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit.
v  Selokan bagian dalam kandang untuk pembuangan kotoran, air kencing dan air bekas mandi sapi : Lebar (L) x Dalam selokan (D) = 35 x 15 cm
v  Selokan bagian luar kandang untuk pembuangan bekas air cucian bak pakan dan minum : L x D = 10 x 15 cm
v  Tinggi tiang kandang sekurang-kurangnya 200 cm dari lantai kandang
v  Atap kandang dibuat dari genteng serta luas atap 50 cm lebih luas dari bangunan sehingga air hujan tidak masuk.
v  Letak kandang diusahakan lebih rendah dari sumber air dan lebih tinggi dari lokasi tanaman rumput. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500 m). Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan kelembaban 75%.




Macam Kandang Sapi Dara yaitu :
v  Kandang tunggal
Kandang tunggal atau individu adalah kandang yang hanya terdiri satu ruangan atau bangunan dan didesain hanya digunakan untuk memelihara ternak satu ekor.
v  Kandang koloni
Kandang koloni adalah kandang yang hanya terdiri dari satu bangunan atau satu ruangan, tetapi digunakan untuk memelihara ternak secara berkelompok atau bersama-sama, biasanya pada kandang ini terdiri dari 2 macam yaitu : kandang face to face dan tail to tail.

 









b. Pemberian pakan dan minum


           
Pakan sapi terdiri dari hijauan sebanyak 60% (Hijauan, lamtoro, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja, daun dan batang  jagung,) dan konsentrat (40%). Umumnya pakan diberikan dua kali per hari pada pagi dan sore hari. Pakan berupa rumput bagi sapi dara umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB.  Pakan sapi dara yang di berikan dilakukan secara bertahap yaitu :
v Sapi dara lepas sapih (umur 3 bulan-6 bulan)
Pemberian  pakan starter (calf starter) mulai digantikan dengan formula pakan konsentrat dengan komposisi pakan protein kasar lebih dari 16 % dan TDN lebih dari  70 %. Adapun pemberian konsentrat ini dilakukan dengan cara bertahap dan di batasi maksimum 2 kg/ekor/hari.


v Sapi dara berumur > 6 bulan
Sapi pada umur ini Sudah mampu mencerna bahan makanan yang serat kasarnya tinggi karena daya cernanya sudah sempurna. Makanan terdiri dari hijauan rumput yang mengandung 12 % atau 14 % protein kasar.
c.       Program perkawinan
Pada sapi dara untuk pertama kali harus diperhatikan dewasa tubuh dan kelaminnya karena ini berkaitan dengan kebuntingan sapi, partus( kelahiran ), dan keselamatan ternak sendiri. Sehingga untuk  di pertama kali di kawinkan sapi dara di pengaruhi oleh 2 faktor yaitu :
v  Faktor umur
Sapi dara  pada umumnya pertama kali dikawinkan dengan  13 bulan – 15 bulan. Perkawinannya dilaksanakan dengan cara inseminasi buatan (IB).

v  Faktor berat badan
 Sapi perah dara FH dan Brown Swiss memerlukan berat badan 350 kg - 375 kg untuk perkawinan yang pertama, PFH pada berat 275 kg. Sedangkan Guernsey dan Aryshire pada berat badan 250 - 275 kg dan Jersey pada berat badan lebih kurang 225 kg. untuk setiap jenis sapi memiliki berat standar yang berbeda. Sapi dara rata-rata di kawinkan pertama kali di bobot badan 300 kg. Apabila bobot badan kurang atau melebihi dari ketentuan maka di lakukan pengurangan atau penambahan feed intake dan konversi pakan harus di lihat kembali manajemennya.

f.       Penanganan kesehatan
Penganan kesehatan yang dilakukan pada sapi dara hampir sama dengan sapi laktasi   yaitu :
v  Memandikan sapi
Sapi sebaiknya dimandikan sekali sehari, untuk mengurangi resiko adanya bibit penyakit yang timbul dan menyebabkan penularan penyakit.
v  Pemotongan kuku
Pemotongan kuku dilakukan 6 bulan sekali. Pemotongan kuku ini bertujuan agar keseimbangan kaki dan kesehatan sapi tidak terganggu.

v  Pemberian obat cacing
Pemberian obat cacing dapat dilakukan 6 bulan sekali. Hal ini untuk memastikan ternak sapi tidak terjangkit penyakit cacingan( nematoda,cestoda ). Penyakit cacingan mengakibatkan nutrisi yang seharusnya untuk sapi tidak terserap seluruhnya.





BAB 3

PENUTUP

3.1    Kesimpulan

v  Manajemen sebagai pedoman agar tidak terjadi kerugian baik secara materi maupun kerugian secara genetik dan agar terciptanya sebuah usaha peternakan yang efektif dan efisien.
v  Sapi dara adalah sapi pada masa antara lepas sapih sampai laktasi pertama kali yaitu berkisar antara umur 13 minggu hingga sapi umur 2 tahun.
v  Tujuan Pembesaran Sapi Perah Dara (Heifers ) adalah menyediakan calon induk yang mampu produksi susu dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi.
v Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sapi perah dara (heifers) : bangsa sapi, besar waktu lahir, pertumbuhan pada periode pedet sampai umur di sapih, pengaruh pakan, pengaruh kebuntingan pada waktu pertumbuhan.
v Sapi dara di kawinkan pertama kali di pengaruhi oleh faktor umur dan bobot badan sapi. Sapi di kawinkan pada kisaran umur 13-15 bulan, dengan berat badan di rata-rata 300kg.

3.2    Saran

v  Sebaiknya dalam manajemen sapi dara harus dilakukan dengan tepat dan benar untuk mendapatkan sapi induk laktsi yang memproduksi susu sapi yang berkualiatas dan berkuantitas tinggi.




 

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar